Shopee PayLeter

Waspada, Kenali Gejala Tensioner Mobil yang Rusak!

Priwardhana Utomo

Jakarta – Tensioner mobil merupakan komponen penting yang bertugas menjaga ketegangan rantai atau sabuk timing agar tetap optimal. Ketika tensioner mengalami kerusakan, dapat menimbulkan masalah serius pada mesin. Berikut ini adalah ciri-ciri yang perlu Anda perhatikan untuk mendeteksi tensioner mobil yang rusak:

1. Suara Bising pada Mesin

Salah satu indikasi utama tensioner yang rusak adalah munculnya suara bising pada mesin. Suara ini biasanya terdengar seperti derik atau ketukan saat mesin hidup. Suara tidak akan hilang meskipun mesin sudah panas.

2. Lampu Indikator Check Engine Menyala

Sistem komputer mobil akan mendeteksi adanya masalah pada tensioner dan menyalakan lampu indikator check engine. Hal ini terjadi karena kerusakan pada tensioner dapat mengganggu pengaturan waktu mesin.

3. Tenaga Mesin Menurun

Tensioner yang rusak dapat menyebabkan rantai atau sabuk timing menjadi kendur. Kondisi ini akan mengganggu pengaturan waktu buka-tutup katup, sehingga mengurangi tenaga mesin. Mobil akan terasa kurang bertenaga saat berakselerasi atau menanjak.

4. Konsumsi Bahan Bakar Meningkat

Saat timing mesin tidak optimal akibat kerusakan tensioner, mesin harus bekerja lebih keras untuk menghasilkan tenaga yang sama. Hal ini berdampak pada konsumsi bahan bakar yang meningkat.

5. Getaran Berlebih pada Mesin

Rantai atau sabuk timing yang kendur akibat tensioner yang rusak dapat menyebabkan mesin bergetar secara berlebihan. Getaran ini biasanya terasa saat mesin dalam kondisi idle atau saat berkendara pada kecepatan rendah.

6. Kesulitan Menyalakan Mesin

Pada kasus yang parah, kerusakan tensioner dapat menyebabkan rantai atau sabuk timing putus. Kondisi ini akan membuat mesin sulit untuk dinyalakan atau bahkan tidak bisa dihidupkan sama sekali.

7. Ledakan pada Mesin

Jika rantai atau sabuk timing putus akibat tensioner yang rusak, dapat terjadi ledakan pada mesin. Ledakan ini disebabkan oleh tabrakan antara piston dan katup yang sudah terbuka. Ledakan dapat menyebabkan kerusakan parah pada mesin.

Penyebab Kerusakan Tensioner

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan tensioner mobil rusak, antara lain:

  • Umur kendaraan yang sudah tua
  • Kekurangan oli atau penggunaan oli yang tidak sesuai spesifikasi
  • Beban mesin yang berlebihan
  • Kebiasaan mengemudi yang agresif

Dampak Kerusakan Tensioner

Jika kerusakan tensioner tidak segera diperbaiki, dapat menimbulkan dampak negatif yang lebih serius, seperti:

  • Kerusakan pada rantai atau sabuk timing
  • Ledakan pada mesin
  • Mesin rusak permanen

Biaya Perbaikan

Biaya perbaikan tensioner mobil bervariasi tergantung pada jenis kendaraan dan kerusakan yang dialami. Umumnya, biaya perbaikan berkisar antara Rp500.000 hingga Rp2.000.000.

Pencegahan Kerusakan Tensioner

Untuk mencegah kerusakan tensioner, disarankan untuk melakukan perawatan rutin pada mobil, seperti:

  • Ganti oli secara berkala sesuai anjuran pabrikan
  • Gunakan oli yang sesuai spesifikasi kendaraan
  • Hindari beban mesin berlebih
  • Hindari kebiasaan mengemudi yang agresif
  • Cek kondisi tensioner secara berkala saat perawatan rutin

Dengan mendeteksi dan menangani kerusakan tensioner secara tepat waktu, Anda dapat terhindar dari masalah mesin yang lebih besar dan biaya perbaikan yang mahal.

Also Read

Bagikan:

Ads - Before Footer