Toyota Avanza adalah salah satu mobil sejuta umat di Indonesia. Mobil ini dikenal sebagai mobil keluarga yang praktis, irit, dan tahan banting. Namun, tidak ada mobil yang sempurna. Setiap mobil pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, termasuk Avanza. Apalagi jika mobil sudah berumur, tentu ada beberapa masalah yang mungkin timbul. Salah satu tahun produksi Avanza yang banyak dicari oleh konsumen adalah tahun 2013. Avanza 2013 merupakan generasi kedua dari Avanza yang diluncurkan pada tahun 2011. Avanza 2013 memiliki desain yang lebih modern, mesin yang lebih bertenaga, dan fitur yang lebih lengkap dibandingkan generasi sebelumnya. Namun, Avanza 2013 juga memiliki beberapa penyakit yang sering ditemui oleh pemiliknya. Apa saja penyakit Avanza 2013 dan bagaimana mengatasinya? Berikut ini adalah ulasan lengkapnya.
Suara Mesin Kasar
Penyakit Avanza 2013 yang pertama adalah suara mesin yang cenderung kasar, terutama ketika kecepatan tinggi. Suara mesin yang kasar ini bisa mengganggu kenyamanan berkendara, baik bagi pengemudi maupun penumpang. Suara mesin yang kasar ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
- Kualitas bahan bakar yang kurang baik. Bahan bakar yang kurang baik bisa menyebabkan mesin tidak bekerja secara optimal, sehingga menghasilkan suara yang kasar. Solusinya adalah menggunakan bahan bakar yang sesuai dengan spesifikasi mesin, yaitu bensin dengan oktan minimal 88.
- Kondisi busi yang kotor atau aus. Busi adalah komponen yang berfungsi untuk menghasilkan percikan api yang membakar campuran bahan bakar dan udara di dalam ruang bakar. Jika busi kotor atau aus, maka percikan api yang dihasilkan tidak akan sempurna, sehingga mengganggu proses pembakaran. Solusinya adalah membersihkan atau mengganti busi secara rutin, setidaknya setiap 10.000 km.
- Kondisi filter udara yang kotor. Filter udara adalah komponen yang berfungsi untuk menyaring udara yang masuk ke dalam ruang bakar. Jika filter udara kotor, maka udara yang masuk ke dalam ruang bakar akan tercampur dengan debu atau kotoran, sehingga mengurangi kualitas pembakaran. Solusinya adalah membersihkan atau mengganti filter udara secara rutin, setidaknya setiap 5.000 km.
Akselerasi Lemot
Penyakit Avanza 2013 yang kedua adalah akselerasi yang cenderung lemot, terutama untuk tipe yang menggunakan transmisi otomatis. Akselerasi yang lemot ini bisa mengurangi performa dan responsifitas mobil, terutama ketika melaju di jalan menanjak atau menyalip kendaraan lain. Akselerasi yang lemot ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
- Kondisi transmisi yang aus atau rusak. Transmisi adalah komponen yang berfungsi untuk mengubah putaran mesin menjadi tenaga yang diteruskan ke roda. Jika transmisi aus atau rusak, maka perpindahan gigi tidak akan lancar, sehingga mengganggu akselerasi. Solusinya adalah melakukan perawatan atau perbaikan transmisi secara berkala, setidaknya setiap 40.000 km. Jika transmisi sudah terlalu rusak, maka harus diganti dengan yang baru.
- Kondisi oli transmisi yang kotor atau kurang. Oli transmisi adalah cairan yang berfungsi untuk melumasi dan mendinginkan komponen-komponen di dalam transmisi. Jika oli transmisi kotor atau kurang, maka transmisi tidak akan bekerja secara optimal, sehingga mengganggu akselerasi. Solusinya adalah mengganti oli transmisi secara rutin, setidaknya setiap 20.000 km. Jika oli transmisi sudah terlalu kotor, maka harus dibersihkan terlebih dahulu.
- Kondisi kopling yang aus atau rusak. Kopling adalah komponen yang berfungsi untuk menghubungkan atau memutuskan putaran mesin dengan transmisi. Jika kopling aus atau rusak, maka hubungan antara mesin dan transmisi tidak akan sempurna, sehingga mengganggu akselerasi. Solusinya adalah mengganti kopling secara rutin, setidaknya setiap 50.000 km. Jika kopling sudah terlalu aus, maka harus diganti dengan yang baru.
Mesin Ngelitik
Penyakit Avanza 2013 yang ketiga adalah mesin yang sering ngelitik, yaitu mengeluarkan suara seperti ketukan logam yang berirama. Suara ngelitik ini biasanya terdengar ketika mesin baru dinyalakan atau ketika mesin bekerja pada putaran rendah. Suara ngelitik ini bisa menandakan adanya masalah pada mesin, terutama pada bagian klep atau katup. Suara ngelitik ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
- Kondisi klep yang longgar atau aus. Klep adalah komponen yang berfungsi untuk membuka dan menutup saluran masuk dan keluar bahan bakar dan udara di dalam ruang bakar. Jika klep longgar atau aus, maka klep tidak akan menutup dengan rapat, sehingga mengeluarkan suara ngelitik. Solusinya adalah menyetel ulang atau mengganti klep secara rutin, setidaknya setiap 20.000 km. Jika klep sudah terlalu aus, maka harus diganti dengan yang baru.
- Kondisi rantai keteng yang kendor atau aus. Rantai keteng adalah komponen yang berfungsi untuk menggerakkan klep sesuai dengan putaran mesin. Jika rantai keteng kendor atau aus, maka rantai keteng tidak akan menggerakkan klep dengan tepat, sehingga mengeluarkan suara ngelitik. Solusinya adalah menyetel ulang atau mengganti rantai keteng secara rutin, setidaknya setiap 40.000 km. Jika rantai keteng sudah terlalu kendor atau aus, maka harus diganti dengan yang baru.
Sistem Pengereman Kurang Sempurna
Penyakit Avanza 2013 yang keempat adalah sistem pengereman yang kurang sempurna, yaitu rem yang kurang menggigit atau kurang responsif. Sistem pengereman yang kurang sempurna ini bisa membahayakan keselamatan berkendara, terutama ketika harus berhenti mendadak atau menghindari halangan. Sistem pengereman yang kurang sempurna ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
- Kondisi kampas rem yang tipis atau aus. Kampas rem adalah komponen yang berfungsi untuk menghentikan putaran roda dengan cara menekan cakram atau tromol. Jika kampas rem tipis atau aus, maka kampas rem tidak akan menekan cakram atau tromol dengan kuat, sehingga rem kurang menggigit. Solusinya adalah mengganti kampas rem secara rutin, setidaknya setiap 10.000 km. Jika kampas rem sudah terlalu tipis atau aus, maka harus diganti dengan yang baru.
- Kondisi cakram atau tromol rem yang baret atau bengkok. Cakram atau tromol rem adalah komponen yang berfungsi untuk menerima tekanan dari kampas rem. Jika cakram atau tromol rem baret atau bengkok, maka cakram atau tromol rem tidak akan rata dengan kampas rem, sehingga rem kurang responsif. Solusinya adalah memperbaiki atau