Shopee PayLeter

Kenali Ciri-Ciri Tensioner Mobil yang Rusak, Jangan Anggap Sepele!

Priwardhana Utomo

Pendahuluan

Tensioner mobil adalah komponen penting yang berperan dalam menjaga ketegangan rantai atau sabuk timing agar tetap berada pada level yang pas. Kerusakan pada tensioner dapat berdampak serius pada kinerja mesin kendaraan bahkan dapat menyebabkan kerusakan pada mesin jika tidak ditangani dengan tepat waktu.

Fungsi Tensioner Mobil

Tensioner mobil memiliki fungsi sebagai berikut:

  • Menjaga ketegangan rantai atau sabuk timing agar tetap sesuai spesifikasi.
  • Mengurangi getaran dan kebisingan yang dihasilkan oleh rantai atau sabuk timing.
  • Memperpanjang masa pakai rantai atau sabuk timing.

Ciri-Ciri Tensioner Mobil Rusak

Berikut adalah ciri-ciri tensioner mobil yang rusak:

1. Suara Berdengung atau Menderu

Tensioner yang rusak dapat menghasilkan suara berdengung atau menderu saat mesin hidup. Suara ini biasanya terdengar dari bagian depan mesin. Penyebabnya bisa jadi karena bearing tensioner yang sudah aus atau pegas tensioner yang lemah.

2. Rantai atau Sabuk Timing Terlalu Kendur

Tensioner yang rusak tidak dapat menjaga ketegangan rantai atau sabuk timing dengan semestinya. Hal ini dapat menyebabkan rantai atau sabuk menjadi terlalu kendur, sehingga menimbulkan suara gaduh atau bahkan loncat dari gir.

3. Rantai atau Sabuk Timing Terlalu Kencang

Sebaliknya, tensioner yang rusak juga dapat menyebabkan rantai atau sabuk timing terlalu kencang. Kondisi ini dapat membebani komponen mesin lain, seperti gigi gir dan poros bubungan, yang dapat mempercepat keausan dan kerusakan.

4. Kebocoran Oli

Tensioner mobil menggunakan oli untuk melumasi bearing. Jika kebocoran oli terjadi pada tensioner, dapat menyebabkan kerusakan pada bearing dan mengganggu kinerja tensioner. Tanda kebocoran oli bisa berupa rembesan oli di sekitar tensioner atau peningkatan konsumsi oli mesin.

5. Mesin Brebet atau Susah Dihidupkan

Rantai atau sabuk timing yang tidak terpasang dengan baik akibat tensioner yang rusak dapat menyebabkan mesin brebet atau bahkan sulit dihidupkan. Ini karena timing mesin menjadi tidak tepat, sehingga mempengaruhi proses pembakaran.

6. Lampu Indikator Mesin Menyala

Kerusakan pada tensioner juga dapat memicu lampu indikator mesin (MIL) menyala. Sensor mesin mendeteksi ketegangan rantai atau sabuk timing yang tidak normal, sehingga memicu lampu MIL sebagai peringatan.

7. Getaran Berlebih

Tensioner yang rusak dapat menyebabkan getaran berlebih pada mesin saat hidup. Getaran ini biasanya terasa pada bagian depan mesin atau kap mesin. Getaran yang berlebihan dapat merusak komponen mesin lainnya.

8. Suara Mendetak

Dalam beberapa kasus, tensioner yang rusak dapat menghasilkan suara mendetak atau knocking saat mesin hidup. Suara ini disebabkan oleh keausan pada komponen tensioner, seperti bearing atau piston tensioner.

Dampak Kerusakan Tensioner

Kerusakan pada tensioner mobil tidak boleh dianggap sepele karena dapat berdampak serius pada mesin, antara lain:

  • Kerusakan rantai atau sabuk timing
  • Kerusakan gigi gir dan poros bubungan
  • Masalah pada sistem pembakaran
  • Kerusakan mesin yang parah

Penanganan Kerusakan Tensioner

Jika Anda mendapati ciri-ciri tensioner mobil rusak, segera lakukan penanganan berikut:

  • Hentikan pengoperasian kendaraan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.
  • Segera bawa kendaraan ke bengkel untuk diagnosis dan perbaikan.
  • Jangan mencoba memperbaiki tensioner sendiri jika Anda tidak memiliki keahlian yang cukup.
  • Selalu gunakan suku cadang asli atau berkualitas tinggi untuk perbaikan.

Kesimpulan

Tensioner mobil adalah komponen penting yang berperan krusial dalam menjaga kinerja mesin tetap optimal. Kerusakan pada tensioner dapat berdampak serius pada mesin, sehingga penting untuk mengenali ciri-cirinya dan melakukan penanganan yang tepat sejak dini. Dengan melakukan perawatan berkala dan mengganti tensioner yang rusak secara tepat waktu, Anda dapat memperpanjang umur mesin kendaraan dan menghindari pengeluaran yang tidak diinginkan.

Also Read

Bagikan:

Ads - Before Footer