Pengantar
Sistem pengereman merupakan salah satu komponen penting dalam sebuah mobil yang berfungsi untuk memperlambat atau menghentikan laju kendaraan. Salah satu bagian penting dalam sistem pengereman adalah rem belakang. Rem belakang berfungsi untuk menambah tekanan minyak rem yang disalurkan ke kaliper rem, sehingga mendorong piston untuk menekan kampas rem ke tromol atau piringan cakram.
Penting bagi rem belakang untuk selalu dalam kondisi optimal agar dapat bekerja dengan baik. Salah satu cara memastikannya adalah dengan melakukan setelan rem belakang secara berkala. Setelan rem belakang yang tepat akan membuat rem lebih pakem dan responsif, sehingga meningkatkan keselamatan berkendara.
Gejala Rem Belakang Tidak Pakem
Sebelum melakukan setelan rem belakang, ada baiknya untuk mengenali gejala-gejala yang menandakan rem belakang tidak pakem, di antaranya:
- Pedal rem terasa lebih dalam: Saat pedal rem diinjak, terasa lebih dalam dari biasanya.
- Mobil terasa bergetar saat direm: Getaran ini terjadi karena kampas rem tidak menekan tromol atau piringan cakram secara merata.
- Terdengar suara berdecit atau gesekan saat direm: Suara ini disebabkan oleh kampas rem yang sudah aus atau tidak terpasang dengan benar.
- Mobil berbelok ke satu sisi saat direm: Hal ini menandakan adanya ketidakseimbangan tekanan rem antara roda kiri dan kanan.
Peralatan yang Diperlukan
Sebelum mulai menyetel rem belakang, siapkan peralatan berikut:
- Dongkrak dan ganjal roda
- Kunci roda
- Kunci pas atau kunci ring
- Obeng pipih
- Amplas atau sikat kawat
- Cairan pembersih rem
Langkah-Langkah Setelan Rem Belakang
1. Pastikan Keselamatan
Sebelum mulai bekerja, pastikan mobil berada di tempat yang aman dan datar. Ganjal roda depan dan dongkrak mobil pada titik dongkrak yang sesuai.
2. Lepaskan Roda Belakang
Gunakan kunci roda untuk melepaskan baut roda belakang. Setelah baut terlepas, angkat roda dan sisihkan.
3. Bersihkan Komponen Rem
Bersihkan semua komponen rem menggunakan amplas atau sikat kawat. Fokus pada tromol rem atau piringan cakram, kampas rem, dan dudukan kaliper rem. Bersihkan juga bagian dalam kaliper rem menggunakan cairan pembersih rem.
4. Periksa Keausan Kampas Rem
Periksa ketebalan kampas rem. Jika ketebalannya kurang dari 3 mm, sebaiknya diganti dengan yang baru. Perhatikan juga permukaan kampas rem, jika sudah aus atau tidak rata, harus diganti.
5. Setel Sepatu Rem (untuk Rem Tromol)
Untuk rem tromol, terdapat sepatu rem yang harus disetel. Gunakan obeng pipih untuk mengendurkan baut pengatur sepatu rem. Dorong sepatu rem hingga menyentuh tromol rem. Setelah itu, kencangkan baut pengatur sambil menahan sepatu rem.
6. Setel Kaliper Rem (untuk Rem Cakram)
Untuk rem cakram, terdapat kaliper rem yang harus disetel. Gunakan kunci pas atau kunci ring untuk mengendurkan baut pengatur kaliper rem. Dorong kaliper rem hingga piston tertekan dan kampas rem menyentuh piringan cakram. Setelah itu, kencangkan baut pengatur kaliper rem.
7. Pasang Kembali Roda Belakang
Setelah selesai menyetel rem belakang, pasang kembali roda belakang. Pastikan semua baut roda dikencangkan dengan benar.
8. Tes Rem
Lakukan tes rem untuk memastikan rem sudah bekerja dengan baik. Jalan perlahan dan injak pedal rem secara bertahap. Pastikan mobil berhenti dengan mulus dan tidak ada suara atau getaran yang tidak wajar.
Tips Perawatan Rem Belakang
Untuk menjaga rem belakang tetap optimal, lakukan perawatan berikut secara berkala:
- Periksa ketebalan kampas rem setiap 10.000 km atau sesuai dengan rekomendasi pabrikan.
- Bersihkan komponen rem dari debu dan kotoran secara teratur.
- Ganti minyak rem setiap 2 tahun atau sesuai dengan rekomendasi pabrikan.
- Setel rem belakang jika diperlukan atau sesuai dengan rekomendasi pabrikan.
Kesimpulan
Setelan rem belakang sangat penting untuk memastikan sistem pengereman mobil bekerja dengan baik. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat melakukan setelan rem belakang sendiri dengan mudah dan cepat. Pastikan selalu melakukan perawatan rem belakang secara berkala untuk menjaga keselamatan berkendara Anda.